Jumat, 07 Desember 2012

Badai Abadi Venezuela

Dari badai yang tidak pernah berhenti hingga ada kambing yang kerjanya memanjati pohon, memang perilaku alam banyak yang tidak biasa yang bisa kita temukan di berbagai belahan dunia. Ada yang bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan dan adapula yang sampai sekarang masih meninggalkan tanda tanya, apakah sungguh terjadi atau hanya mitos belaka. Fenomena "Relámpago del Catatumbo" atau "Petir Catatumbo" adalah suatu fenomena alam yang aneh. Lokasinya di mulut sungai Catatumbo di Danau Maracaibo (Venezuela), feneomena ini berwujud halilintar atau petir di langit yang tingginya lebih dari 5 kilometer dan terjadi selama 140 hingga 160 di malam-malam dalam setahun, 10 jam dalam satu malam, dan sebanyak 280 kali perjam-nya. Badai yang hampir permanen ini terjadi di atas dataran tanah rawa dimana aliran sungai Catatumbo mengisi danau Maracaibo. Fenomena ini diperkirakan merupakan pembentuk tunggal terbesar lapisan ozone di bumi, melihat intensitas dan frekuensinya yang tinggi. Di lokasinya memperlihatkan sekitar 1.176.000 sambaran listrik per tahun, dengan intensitas hingga 400.000 ampere, dan terlihat hingga jarak 400 km. Karena itulah fenomena ini juga digunakan para pelaut sebagai alat bantu navigasi. Tubrukan angin yang beasal dari pegunungan Andes menimbulkan badai dan petir yang mengikutinya sebagai hasil dari electrical discharge melalui proses ionisasi gas-gas, terutama methan yang dibentuk oleh dekomposisi bahan organik di rawa-rawa. Menjadi lebih ringan dari udara, gas tsb naik hingga ke awan-awan, mensuplai badai-badai. Beberapa pemerhati lingkungan lokal berharap agar kawasan ini dilindungi oleh UNESCO karena fenomenanya yang menakjubkan, sumber terbesar regenerasi lapisan ozone di planet bumi.

Pertama Kalinya, Transit Venus 2012 Diabadikan dari Luar Angkasa

Untuk pertama kalinya, peristiwa alam singgahnya Planet Venus di wajah Matahari atau transit Venus pada 6 Juni 2012 akan diabadikan dari luar angkasa. Kru dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) menjadi pihak yang beruntung melakukan tugas ini. Don Pettit, salah satu astronot veteran ISS sejak tahun 2002, sengaja mempersiapkan diri dari awal penugasan. "Ini sudah saya rencanakan sejak lama. Saya tahu Transit Venus akan berlangsung saat giliran saya. Jadi saya sengaja membawa filter matahari ketika ekspedisi berangkat ke ISS di Desember 2011," kata Pettit, Selasa (5/6). Transit Venus terjadi ketika Venus lewat tepat di antara Bumi dan Matahari. Karena Matahari sangatlah terang, maka Venus hanya akan terlihat seperti titik hitam kecil di bagian sudut atasnya. Siklus fenomena ini terjadi setiap 121,5 tahun, 8 tahun, 105,5 tahun, 8 tahun, 121,5 tahun, dan seterusnya berulang. Fenomena ini terakhir kali terjadi pada 2004 lalu. Dengan demikian, 6 Juni nanti - sesuai deret hitung delapan tahun - tepat jatuh pada tahun 2012. Fenomena berikutnya baru akan terjadi lagi pada tahun 2117. Saat fenomena ini terjadi di tahun 2004, kru ISS tidak membawa peralatan memadai dan aman untuk pengamatan secara langsung. Untuk transit tahun ini, Pettit akan mengabadikannya lewat kubah di ISS. Untuk bisa mendapatkan gambar tajam dan jelas, Pettit bahkan sengaja memindahkan lapisan anti gores di kubah tersebut. Khusus untuk Indonesia terutama Indonesia Timur, persinggahan ini bisa dinikmati sejak Matahari terbit. Sedangkan di Indonesia Barat, menurut situs resmi Bosscha Observatory, akan dimulai sejak pukul 05:09:38 WIB. Kontak kedua pada 05:27:34 WIB hingga mencapai puncaknya pada pukul 08:29:36 WIB. Setelah itu akan terjadi kontak ketiga pada 11:31:39 WIB dan berakhir pada 11:49:35 WIB. Dikatakan Taufik Hidayat dari Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB), tak ada dampak apa pun atas fenomena ini. Malah, sangat berguna dari sisi akademis karena ada banyak hal ilmiah yang bisa diambil dari peristiwa langka ini. Himpunan Astronom Amatir Jakarta (HAAJ) juga akan melakukan pengamatan bersama di Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Dimulai pukul 07.00 - 11.00, pengamatan ini dibuka untuk umum.

Kamis, 06 Desember 2012

Unik! Api Biru Kawah Ijen Hanya Ada 2 di Dunia

Jakarta - Kawah Ijen memilki sunrise dan kawah hijau yang memukau. Tak hanya itu, Kawah Ijen juga punya fenomena api biru yang hanya ada 2 di dunia. Wow! "Kawah Ijen itu juga unik, dia punya api biru yang hanya ada dua di dunia," kata Wamenparekraf, Sapta Nirwandar saat jumpa pers Banyuwangi Festival di Lantai 17, Gedung Sapta Pesona, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (14/11/2012). Hal ini pun dibenarkan oleh eco tourim consultant, David Makas di acara yang sama. Fenomena api biru atau yang dikenal blue fire di Kawah Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur ini rupanya sudah terkenal di kalangan wisatawan mancanegara. "Api biru ini hanya ada dua di dunia, satu lagi di Islandia," kata David. David menambahkan, untuk melihat api biru ini, wisatawan harus datang pada waktu pagi tepatnya saat subuh. Hanya saat itulah, api biru terlihat jelas. "Kebanyakan wisatawan mancanegara yang datang melihat ini. Saat itu ada ratusan orang yang melihat api biru ini," lanjutnya. Hal ini pun menjadi fenomena alam yang menakjubkan. Api biru di Kawah Ijen merupakan hal unik, langka, dan menjadi daya tarik sendiri. Ini pun menambah kecantikan Kawah Ijen, setelah sunrisenya. "Ini langka dan unik, saya belum pernah melihat langsung. Tapi membayangkannya saja sudah indah sekali," kata Sapta Nirwandar sumringah.